Isnin, 9 Oktober 2017

Terlena ( Prof . Dr . Hamka )

                                         Prof . Dr Hamka - my libraries , Tq .


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena

Belum sempat berzikir di waktu pagi , hari sudah menjelang siang , belum sempat bersedekah
pagi , matahri sudah meninggi

Niat pukul 9.00 pagi hendak Sholat Dhuha , tiba - tiba adzan Zuhur sudah terdengar ..

Teringin setiap pagi membaca 1 juz Al Quran , menambah hafalan satu hari satu ayat , itupun
tidak dilakukan .

Rancangan untuk tidak melewatkan malam kecuali dengan Tahajjud dan Witir , walaupun hanya 3
rakaat , semua tinggal angan - angan .

Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur ?  Beseronok dengan usia ?

Lalu tiba - tiba menjelmalah usia di angka 30 , sebentar kemudian 40 , tidak lama terasa menjadi
50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan " Tok Wan ... Nek "
menandakan kita sudah tua .

Lalu sambil menunggu Sakratul Maut tiba , diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat ...

Astagfirullah , ternyata tidak seberapa sedekah dan infaq cuma sekedarnya , mengajarkan ilmu
tidak pernah ada , silaturrahim tidak pernah buat .

Justeru , apakah roh ini tidak akan melolong , meraung , menjerit menahan kesakitan di saat
berpisah daripada tubuh ketika Sakratul Maut ?

Tambahkan usiaku ya Allah , aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku .

Belum cukupkah kita menyia - nyiakan waktu selama 30 , 40 , 50 atau 60 tahun ?

Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi , siang , petang dan malam , perlu berapa
minggu , bulan , dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati ?

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala , maka
1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang - orang yang terlena .

Rujuk ,
Pujangga Nusantara - Prof . Dr Hamka ,  TQ .
Semuga Allah cucuri rahmat ke atas rohnya .


Oct . 10 th . 2017 - 10 . 03 am .

Rabu, 12 Oktober 2016

Sejadah Rindu

                                 


Terkedu aku
di sejadah rindu
mengungkap kalimah syahdu
bait bicara tersentuh kalbu
merekah keinsafan di hati yang beku
mengenang dosaku terdahulu .

Berbekal pancaindera anugerah Tuhan
ku pohon kembali nafas kehidupan
dalam keterhadan dan keterbatasan insan
moga terbuka ruang keampunan
sebelum saat aku dinisankan
di masa yang Kautetapkan .

Air mata menjadi saksi
keikhlasan menjadi bukti
akhirnya
aku sujud mengadap Ilahi
di keheningan yang sepi
lafaz taubat mengiringi
nafas sebak kian mengikuti .

Hati ini luluh
jiwa yang kaku tersentuh
ayat - ayat cinta disusun kukuh
di sejadah rindu yang lusuh
kemaafan yang kupohon sungguh
dari Pencipta dalam gemuruh .

Ungkapan doa pada Yang Esa
izinkan aku menjadi manusia
yang taat sentiasa
pada perintah Maha Kuasa
agar aku tidak lupa
dunia ini hanya bersifat sementara .


Kalam Pertama 2013
Dewan Bahasa dan Pustaka .

Mohd Haikal Aminuddin - TQ .


Selamat bertemu kembali pada sekalian kalinya . Agak lama saya tidak menulis  bukan
kerana menjauhkan diri membawa hati tapi kesihatan saya  sedikit terganggu .
 Melalui satu suasana yang agak sukar namun doa sentiasa dipanjatkan kepada Allah Azzawajalla .
 Followup ...Inshaallah jika tiada apa - apa , tiga bulan kedua adalah pemulihan ,
mudah - mudahan Allah sentiasa membantu dalam perjuangan hidup ini , Amin......

13th . October 2016


Rabu, 25 November 2015

Melihat Kaki Langit Yang Kelabu .


                                     Denizli - Oct . 2015 .


Melihat kaki langit yang kelabu
kabut - kabut senja menutup angkasa
satu calitan memancar sebuah tafsiran kehidupan
hari - hari yang lalu beku dan kaku
mungkinkah mimpi indah berbunga kenyataan ?


Melihat jalanan ditutup debu
pepohon tunduk dan dedaun memberat
semakin dalam segala tafsiran
lalu seperti angin
seperti malam
dan pagi yang bening
menjadi persoalan


Melihat bebayang tua
di sebuah kaca
aku terus mentafsir
tentang harga sebuah kehidupan ......

                                                     Blue Mosque .


Sajak - Sabar Bohari  , Klang , Selangor , TQ .


Saya baru sahaja terjumpa dari sebuah digest lama apabila mengemas , kemudiannya saya
serikan dengan dua keping foto traveler sebagai tanda kenangan , Tq Sabar Bohari .


Mutiara - La G - JHB , 24 - 25 . Nov . 2015 .
Nov . 26 th . 2015  - 11 . 31 am .

Rabu, 12 Ogos 2015

Malaysia Tanah Air Ku - Dr Mahathir .


                                       
                                       mjilit.utm.my - Tun Mahathir Mohamad , Former Prime Minister
                                       of Malaysia , Tq .


Negara ku Malaysia , Tanahairku , Tanah di mana sembilan puluh tahun dahulu .



Darah tumpah dan aku dilahir
Di lahir sebagai anak bangsa yang dijajah
Aku membesar mempertuankan orang asing
Terhina dan dihina
Bangsa yang serba kekurangan 
Tinggal dipondok berbumbung atap nipah
Berdinding , berlantai kayu
Namun aku lebih bahagia dari ramai bangsaku
Mereka tinggal di pondok robek , tiris apabila hujan
Tanpa pili air tanpa lampu letrik
Anak mereka berkaki ayam , berkudis
Demam panas dan kadang - kadang meninggal
Aku survive , aku ke sekolah , aku ke universiti
Nasib aku lebih baik
Allah Subhanahu Wataala kesian kepada aku
Setelah dijajah oleh satu bangsa , dijajah pula oleh dua bangsa


Aku bertanya akan bangsaku selalunya
dijajah orangkah ?
Alhamdulillah , berkat kesedaran , berkat perjuangan , berkat perpaduan


Bangsaku dibebas , merdeka
Apakah merdeka hanya bermakna tidak dijajah orang
Apakah merdeka bermakna terus merana
Tidak , tidak , tidak
Merdeka bermakna kemajuan
Kemajuan sehingga berdiri sama tinggi
Duduk sama rendah dengan bekas penjajah dan bangsa lain
Bahkan mungkin lebih tinggi
Politik yang menyelamat dahulu
Terus membela bangsa
Negara dibangun , bangsa dibangun , agama dimuliakan
Kemudian....
Malang dan sedih
Bangsa yang berjiwa kental , bersemangat besi
Diserang oleh nafsu dan persaan tamak
Aku dapat apa dari kemerdekaan tanya mereka ?
Mana bahagian aku ?
Dan semangat pun menjadi luntur ,
tidak terdaya mengawal nafsu


Apa makna senang jika untuk mendapat sesuatu begitu susah
Dan nafsu dan perasaan tamak pun di peralat dan disogok oleh 
orang - orang politik dan orang kaya

Bangsa yang merdeka
Bangsa yang mulia
Sekarang sanggup menjual hak yang sedikit
Hak memilih , hak mengundi
Untuk mendapat kesenangan tanpa 
usaha , kesenangan yang sedikit


Maruah dijual
Bangsa dijual
Tanahair dijual
Segalanya dijual
Untuk nikmat yang tidak kekal , 
nikmat yang sementara yang sedikit sahaja


Politik yang menyelamat
Menjadi politik yang menghancur
Pemimpin semakin tamak
Untuk tempat dan kedudukan tinggi
Perbuatan yang haram dihalalkan
Nama Allah diperalatkan , dijual untuk
nikmat yang sementara di dunia


Akan kembalikah bangsaku
Menjadi bangsa yang dijajah , dihina dan diperhambakan
Wahai bangsaku
Begitu mudahkah kamu lupa
Aku akan pergi tidak lama lagi
Dapatkah aku pejam mata dan hembus
nafas terakhir
Kerana bangsaku
Negaraku
Masih mulia
Masih bermaruah
Masih dipandang tinggi
Atau mataku terbeliak
Nafasku tersesak , terhenti , kerana 
segala yang diperjuangkan luput
ditelan nafsu


Ya Allah lindungilah bangsaku
Sedarkanlah mereka
Sedarkan mereka bahawa Engkau tidak
akan mengubah nasib bangsa


Melainkan bangsa itu sendiri cuba mengubahnya
Mengubah sendiri , membendung nafsu
Kerana Allah
Kerana agama
Kerana bangsa
Kerana negara
Biarlah aku pergi
Mata terpejam rapat
Nafas perlahan berhenti....


Sajak - Dr Mahathir Mohamad - Julai 10 , 2015 .


Selamat Hari Kemerdekaan Negara Malaysia yang ke 58 , Sehati Sejiwa  - 31 Ogos . 2015 .

Hari Kemerdekaan tahun ini disebut Hari Kemerdekaan 2015 untuk menyeragamkan antara 
Sarawak , Sabah dan Semenanjung kerana penggabungan Malaysia adalah 16 September 1963 ,
( Hari Malaysia ) manakala 31 August 1957 hanyalah melibatkan Semenanjung sahaja .
Semuga kemerdekaan negara akan mencerminkan roh perpaduan , persefahaman , kekitaan
dan kemanusiaan untuk seluruhnya rakyat Malaysia , In Shaa Allah......


Kepada Tun Dr Mahathir , Selamat Menyambut ulangtahun ke 90 , selamat panjang umur ,
murah rezeki dapat sentiasa bersama kita rakyat Malaysia semuanya , Amin ......


August 13 . 2015 , 10. 00 am , TQ .

Rabu, 25 Disember 2013

Letakkan Di Mana Hatiku..


Hati..
cenderungnya menurut bisikan nafsu
detik dan kehidupan yang di lalui sentiasa menyesatkan
sifatnya angkuh berlari dalam diri
umpama darah merah yang mengalir
duri yang menyusuk seketul daging
menghasut dan mendorong kepada kemaksiatan.

apabila syaitan menguasai kita,mereka dan semua
ia hadir di sisi antaranya
jadilah kita lupa kepada Allah
tatkala itu tewaslah hati
terpadamlah cahaya kebenaran
mati dan keraslah ia bagai batu jalanan.

ruginya hidup ini
bila cinta melebihi kehidupan dunia
akan sia-sialah bila panjangnya angan-angan
cintakan kenikmatan dan kelapangan
megah dengan kekayaan sendiri
rendah pandangan terhadap insan lain
meskipun berkali Allah ingatkan
berhasad dengki riak takabur
materialistik mematri kemewahan segala.

Ya Rabbi..
perbaikilah pendengaran,penglihatan,pertuturan
akal.emosi,roh dan jasad seluruhnya
fahamilah hati-hati kepada pengabdian diri kepadaMu
harta,status yang di anugerah ini
agar di manfaarkan demi kebaikan iman

jangan biarkan titik hitam tercalit di hati ini
akan gelaplah segala kebenaran
bukalah hijab yang menutupi
jadikanlah kami muslim yang benar mukmin
mudah-mudahan kami antara yang bersyukur dengan limpahan kurniaMu
sesungguhnya rahmat keampunanMu begitu luas
sentiasa hati kami kepadaMu
Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang
Amin.....

dr. marlina osman.
dec.26.2013,11.24am.
jab. imgresen malaysia - dec. 16.2013.


Rabu, 10 Julai 2013

Senja Yang Luka.


I

Suatu senja
tujuh musim berarak
dalam kepedihan rasa
sekuntum mawar gugur
keribaan
lalu menyapa daku
dalam kasih
mengelus-ngelus hatiku
dalam setia.

Lewat senja
tujuh musim berarak
surat birumu
surat biruku
saling bercanda
melunak nada bicara
mengusap tawa riangmu
seindah rasa
mengusik rojak hibamu
dalam rindu.

II

Senja-senja lewat
mawarmu layu di pangkuan
(entah mengapa, entah kenapa )
lalu surat biru mu carik
membalut senja nan luka
tinggallah sebuah kenangan.

III

Suatu senja
tujuh musim kini
dalam mimpiku
kau menyapa daku
dan mawar di wajahmu
segar
kemilau embun pagi
melupa senja nan luka.

Dalam senja-senja begini
tak siapa tahu
tak siapa akan tau
mawar mu pernah gugur
longlai dan kering
tiba-tiba,ya,tiba-tiba
kembali kembang
seperti ia tak akan layu-layu
di ribaku.....

Kuala Lumpur,
may 2nd., 1972, - Shamsuddin Jaafar.

 2.ramadhan.1434h. / 11.july.2013.

                                          Tasman Lakes 17 - myalbum

Rabu, 19 Jun 2013

Nelayan

Ditepi pantai berjompak,
Dengan angin mendesir berlagu baru,
Batu-batu karang di lautan tersergam,
Penghuni segara yang tak luntur-luntur.

Dalam pagi-pagi nian,
Terdengar irama kayuh nelayan,
Berkechimpung di air dalam membiru,
Penuh lagu sedih sayu.

Walau tegas jasad melandai segara,
Dalam biduk kechil selebar upih,
Namun derita tak kunjung reda,
Dalam desakan hidup merintih.

Dengan kail bertopeng umpan,
Menchari rezeki sepanjang lautan,
Entah pabila hasrat nelayan,
Murah makmur dalam penghidupan..

Sajak - Usman Awang, Bintang-bintang Mengerlip, 1949-1956.
june 20.2013, tq.